Kamis, 25 November 2010

Nasi Goreng Buntut, Rasanya? Hm…, gurih

Meski sudah menjadi menu yang merakyat, mencari nasi goreng yang enak gampang-gampang susah. Nah, mari kita coba sajian Ikon Resto Cafe. Nasi goreng buntut di resto ini sangat gurih. Nasinya juga kering, tidak berlepotan minyak. Salah satu masakan yang akrab di banyak lidah adalah nasi goreng. Saking karibnya, hidangan ini sering sekali tersedia di restoran kelas wahid maupun gerobak kakilima. Tak ayal, jumlah pedagangnya juga terbilang sea-brek di seantero Jakarta ini.

Namun, mencari nasi goreng yang nikmat dan nendang bukan urusan gampang. Kalaupun ada, jumlahnya paling cuma beberapa gelintir. Salah satu yang layak coba adalah nasi goreng di Ikon Resto Cafe. Di sini ada menu nasi goreng buntut yang memikat lidah! Masalahnya, buat yang baru pertama kali datang, kafe ini memang tidak mudah kita temukan.

Setelah menyusuri pusat perkantoran di Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, baru kita lihat Ikon menyempil di antara hunian yang ada di seberang kawasan perkantoran Menara Imperium. Namun, sebetulnya jika Anda sudah sampai di Jalan Halimun, tak usah khawatir akan tersesat. Penunjuk arah menuju Ikon Resto Cafe mulai tampak dari Jalan Halimun. Deretan mobil yang tengah parkir di depan kafe juga bisa menjadi pertanda kita tidak kesasar. Sesampai di resto langsung terasa suasana homy.

Akar tanaman merambat tampak menjuntai di teras, menambah teduh resto. Memasuki ruangan Ikon, ada suasana cozy yang memancar. Kursi yang terbuat dari kayu mahoni tertata apik dan rapi di ruangan yang berukuran 3 m x 12 m dengan daya tampung 25 orang ini. Di resto ini, nasi goreng buntut memang menjadi andalan. “Menu ini menjadi incaran pelanggan kami,” ujar Helmi Gunawan, Manajer Promosi dan Pemasaran Ikon Resto Cafe. Tersaji dalam keadaan panas-panas, buliran nasi goreng Ikon tampil cantik.

Nasi gorengnya kering. Tak tampak percikan minyak yang umumnya melekat erat di antara butir-butir nasi hingga tampak mengkilat. Rasanya? Hm…, gurih banget, dengan kombinasi rasa pedas manis yang pas di lidah. Seonggok buntut berdiameter 10 cm juga terasa pas. Langsung comot. Wah, daging buntutnya sangat lembut. Membuat lidah kita semakin basah. Tak terasa, sepiring nasi goreng dalam ukuran jumbo segera tandas tak berbekas. Meski menjadi favorit, bukan berarti sajian nasi goreng buntut menjadi satu-satunya menu yang ada di Ikon. Banyak menu lain yang bisa menjadi pilihan. Semisal, aneka nasi goreng dari nasi goreng tom-yam, ikan asin, hingga nasi goreng kanton. Lalu ada menu yang berbahan baku serba mi: mi siram, mi ayam, kwetiau, hingga soto.

Weekend omzet anjlok Jika bosan dengan santapan macam itu, Ikon juga menyediakan menu yang umumnya juga menjadi sajian wajib kafe. Salah satu yang nyelonong dan layak coba adalah chicken cordon bleu. Ini adalah olahan daging ayam yang diberi selapis daging asap sapi dan ayam plus keju. Lapisan daging itu lantas digulung menjadi satu dan diberi tepung pada bagian luarnya. Disajikan dalam rasa saus lada hitam, chicken cordon blue ala Ikon ini pas buat mulut dan perut. Saus lada hitam dengan taburan keju melimbah serta jamur menambah nikmat sajian ini. Nyam… lezatnya.

Wajar saja jika saat jam makan siang resto ini penuh dengan pengunjung. “Kebanyakan orang kantoran,” ujar Helmi. Lokasinya yang dekat dengan kawasan perkantoran menjadikan market utama Ikon adalah orang kantoran. “Apalagi kami juga menyajikan menu rumahan dengan bahan yang segar,” ujar dia berbau promosi. Saat makan siang, nyaris tak ada bangku yang tersisa. Lantai dua resto juga tampak penuh.

Tak mengherankan bila dompet Ikon pun selalu penuh. Dalam hitungan Helmi, saban hari, duit yang masuk ke resto ini minimal Rp 10 juta. Namun, seperti kebanyakan kafe atau resto yang berlokasi di kawasan perkantoran, saat weekend, omzetnya anjlok. Ikon Cafe pun begitu. “Rata-rata Rp 5 juta kalau weekend,” ujar dia. Jika bertandang ke sini, Anda juga bisa mencicipi varian minuman yang tersedia sebagai pelega tenggorokan.

Salah satu yang layak Anda coba ialah water melon tea. Campuran buah semangka dan teh memunculkan sensasi yang berbeda dengan jenis minuman lainnya. Meski berbahan dasar semangka, rasa manis tak begitu menonjol. Bahkan sedikit ada rasa sepat yang tersamar datang dari teh. Slurp…, segar nian! Ada juga pilihan lain, seperti milkshake, hingga minuman olahan dari es krim, sebutlah ice blend vanilla blue.

Tak terlalu istimewa lantaran menu dan rasa serupa bisa kita jumpai di kafe atau resto lainnya. Dihitung-hitung, biaya bersantap di Ikon Resto Cafe tak terlalu bikin boros. Nasi goreng buntut hanya Rp 30.000 per porsi. Adapun chicken cordon blue Rp 35.400 se porsi. Lantas, harga minuman dari Rp 13.600 hingga sekitar Rp 20.000. Nah, bagaimana kalau menu siang ini nasi goreng buntut dan water melon tea? Nyam!


* resepmasakankuliner
Lihat juga : marzano, pizza hut, sandwich

Tidak ada komentar:

Posting Komentar